Melihat Peluang Bisnis Budidaya Rumput Laut, Udang, dan Mutiara — Budidaya merupakan salah satu aktivitas penduduk kawasan pantai yang saat ini mulai ramai digalakan. Banyaknya permintaan dari sejumlah kalangan, membuat para nelayan beralih bisnis ke area budidaya, terutama jenis rumput laut, udang, dan mutiara.
Bisnis budidaya memang sangat mengiurkan, sebab jika dipelajari dengan seksama, bisnis ini bisa menjadikan peluang pebisnis untuk meraup keuntungan yang melimpah.
Ada banyak jenis budidaya yang bisa anda kembangkan. Rumput laut, udang, dan mutiara adalah salah satunya. Berikut merupakan inspirasi peluang bisnis dari jenis budidaya yang perlu anda ketahui.
a. Budidaya Rumput laut
Pernah mendengar rumput laut. Hmmm… tanaman ini biasanya sering kita konsumsi dalam bentuk agar-agar, atau dalam hidangan es campur. Rasanya memang hambar, tetapi jika diolah dipadukan dengan gula dan es rasanya sangat maknyus.
Apa sih sebenarnya rumput laut itu? Rumput laut merupakan sumberdaya hayati yang terdapat di wilayah pesisir pantai. Rumput laut secara alami biasanya hidup di atas substrat pasir dan karang yang telah mati.
Selain itu ada juga rumpur laut yang berada di atas karang-karang yang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Rumput laut sering juga disebut dengan ganggang laut atau agar-agar. Dalam bahasa Inggris disebut seaweed.
Rumput laut banyak dibudidayakan mengingat banyak sekali manfaat yang dihasilkan. Beberapan di antaranya yaitu digunakan sebagai bahan makanan, bahan tambahan untuk industri makanan, farmasi, kosmetik, tekastil, kertas, cat, pupuk hijau, dan lain-lain.
Jenis rumput laut yang sering dibudidayakan yaitu Euchema cottonii dan Gracelaria sp.
Untuk membudidayakannya para petani biasanya melakukan metode rakit apung.
Teknik rakit apung yaitu teknik pembudidayaan rumput laut dengan menggunakan bambu sebagai rakit. Teknik rakit apung dapat lebih baik dilakukan pada kawasan pantai yang perairannya stabil.
Perairan yang stabil yang dimaksud yaitu ketika air pantai mengalami surut, tempat budidaya tidak benar-benar kering. Sehingga tidak akan mengganggu keberlangsungan budidaya.
Teknik lain yang sering dipergunakan dalam budidaya rumput laut adalah teknik tali panjang. Teknik ini tidak menggunakan bambu, tetapi menggunakan tali plastik dan botol aqua bekas. Teknik ini mempunyai keunggulan antara lain:
• ekonomis;
• tanaman lebih tahan terhadap perubahan kualitas air;
• terbebas dari hama yang dating dari dasar air;
• pertumbuhan lebih cepat; dan
• kualitas rumput yang dihasilkan cukup baik.
Bisnis rumput laut termasuk wilayah yang sangat menjanjikan, jika dipelajari terutama dalam hal pengolahan dan pemasaran. Sederhanya, jika kita mampu memasok para perusahaan dalam bidang yang disebutkan di atas, kemungkinan bisnis ini akan tumbuh dengan cepat.
Belum lagi jika kita mampu memenuhi permintaan ekspor dari berbagai negara bisnis ini bisa menjadi alternatfi usaha anda.
b. Budidaya Udang
Siapa sih yang tak kenal udang. Di berbagai restoran, udah termasuk menu unggulan. Rasanya yang khas menjadikan udang salah satu bahan konsumsi yang sangat dinikmati udang biasa dikonsumsi dengan menu digoreng, tumis, asinan, teman makanan pokok dan lain-lain.
Mengingat kebutuhan udang di pasaran terus meningkat, maka banyak petani udang yang semakin giat dalam melakukan budidaya udang. Salah satu jenis udang yang sering dibudidayakan yaitu udang windu.
Udang windu banyak dibudidayakan di dareah dekat pantai. Wilayah budidaya berupa petak-petak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Petakan tambak biasanya berupa lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam budidaya ini yaitu kulitas air payau. Kualitas air biasanya mempunyai sanitasi antara 0-33 ppt dengan suhu optimal 26-300C yang bebas dari berbagai pencemaran.
Udang-udang jenis ini sangat rentan terhadap kualitas air. Jika kualitas air kurang mendapat perhatian, banyak udang-udang yang mati begitu saja. Akibatnya beberapa petani udang sering mengalami kegagalan panen.
Budidaya udang windu semakin ramai digalakan sejak tahun 1980-an. Pada tahun 1985-1995 budidaya udang windu mengalami produktivitas yang sangat tinggi. Namun setelah itu, yakni sekitar tahun 1995 produksi udang windu mengalami penururnan.
Banyaknya pencemaran lingkungan perairan pantai budidaya udang windu semakin jarang dilakukan. Diperlukan teknik-teknik khusus agar udang ini dapat berkembang dengan baik agar saat panen berlangsung, kita mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
c. Budidya Mutiara
Mutiara merupakan salah satu hasil alam pantai yang sangat ini sangat populer di berbagai kalangan. Mutiara sendiri merupakan benda yang dihasilkan dari binatang laut yaitu kerang.
Mengingat benda tersebut tampak indah, keberadaan mutiara banyak dicari untuk dijadikan sebagai hiasan seperi gelang, kalung, anting, dan beberapa jenis hiasan.
Mutiara sendiri memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna putih, hitam, hijau, kuning, dan lain-lain. Umumnya warna mutiara yang paling banyak ditemukan yaitu putih.
Mutiara termasuk salah satu barang yang sangat dihargai dipasaran. Beberapa mutiara yang mempunyai kualitas baik dapat mencapai harga ratusan juta rupiah. Hal ini mendandakan bahwa bisnis mutiara termasuk usaha yang cukup menjanjikan.
Beberapa daerah yang sangat terkenal menghasilkan mutiara seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan lain-lain.
Mutiara pada awalnya diperoleh dari tiram secara alami. Namun berkat kemajuan teknologi, kini kita dapat memperbanyak produktivitas dengan cara budidaya mutiara. Untuk mendapatkan mutiara-mutiara yang berkualitas diperlukan ketelatenan dan teknik-teknik tertentu. Beberapa syarat yang sering dilakukan untuk membuat budidaya mutiara yaitu:
- Tempat untuk pembuatan budidaya diusahakan terlindungi dari angin dan gelombang yang besar;
- Bebas dari berbagai jenis pencemaran;
- Mempunyai kecerahan yang sangat tinggi;
- Wilayah perairan yang akan digunakan merupakan lahan yang subur dan kaya akan makanan alami;
- Umumnya wilayah budidaya mempunyai kedalaman air antara 15 samapai 25 meter; serta
- Mempunyai kadar garam antara 30-34 ppt dan suhu 25-280 Celcius.
Setelah dilakukan pemilihan tempat untuk budidaya, maka tahap selanjutnya yaitu pemasangan inti mutiara yang berupa inti mutiara bulat dan pemasangan inti mutiara setengah bulat pada tiram sebagai tempatnya.
Dalam pemasangan inti tersebut diperkukan teknik-teknik khusus. Hal itu dikarenakan dibutuhkan ketelitian agar pemasangan inti benar-benar sesuai dengan yang diharapkan dan inti-inti tersebut tidak dimuntahkan oleh tiram saat pemeliharaan selanjutnya.
Beberap hal yang dapat diperhatikan saat pemeliharaan yaitu pemeriksaan inti-inti dari adanya kemungkinan dimuntahkannya inti-inti mutiara, pembersihan cangkang tiram secara berkala. Setelah sampai pada saat yang dinanti, mutiara-mutiara tersebut dapat dipanen.
Pemanenan biasanya dilakukan setelah mutiara-mutiara berumur kira-kira 1,5 sampai 2,5 tahun sejak pemasangan inti. Untuk beberapa jenis tertentu ada juga masa panen yang relativ lebih singkat, yaitu jenis mutiara blister dengan masa panen sekitar 9 bulan.
Setelah dilakukan panen, maka para petani budidaya mutiara melakukan pengolahan untuk disesuaikan dengan kebutuhan pasar, misalnya dibuat menjadi aksesoris yang berdaya jual sangat tinggi.
Tingginya permintaan akan mutiara menyebabkan beberapa mutiara yang mempunyai kualitas tinggi banyak yang diekspor ke beberapa negara maju dengan harga yang sangat tinggi pula. Dengan demikian diharapkan para pembudidaya mutiara lebih dapat meningkatkan taraf kehidupannya dari usaha budidaya tersebut.
Itulah beberapa inspirasi bisnis dari bidang budidaya yang perlu diketahui, semoga dengan artikel diatas bisa menjadikan alternatif solusi bisnis yang bisa kita kerjakan. Tetap optimis untuk selalu ada solusi dalam usaha anda.
Bila ada masukan silahkan anda memberikan masukan di kolom komentar di bawah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan.